Foto Dunia Hewan - Ayam Pelung Pada 1850, di desa di Desa Bunikasih Kecamatan Warungkondang, Cianjur seorang petani bernama Djarkasih mendapati seekor anak ayam jantan di kebunnya. Hebatnya, anak ayam ini tumbuh dengan pesat.
Ungas yang dikenal dengan ayam Pelung ini memiliki tiga sifat genetik yang cukup unik. Ayam jago tersebut berpostur tinggi dan memiliki suara kokok yang khas, panjang, mengalun dan berirama. Tak hanya itu, ayam ini juga tumbuh dengan cepat.
Meski demikian, bulunya tak memiliki pola khas. Namun biasanya, warna bulunya terdiri dari campuran merah dan hitam, kuning dan putih, atau hijau mengkilat.
Ungas yang dikenal dengan ayam Pelung ini memiliki tiga sifat genetik yang cukup unik. Ayam jago tersebut berpostur tinggi dan memiliki suara kokok yang khas, panjang, mengalun dan berirama. Tak hanya itu, ayam ini juga tumbuh dengan cepat.
Meski demikian, bulunya tak memiliki pola khas. Namun biasanya, warna bulunya terdiri dari campuran merah dan hitam, kuning dan putih, atau hijau mengkilat.
Saat ini, ayam pelung semakin populer dan diminati masyarakat umum, wisatawan dalam dan luar negeri. Bahkan Putra Kaisar Jepang pernah menyambangi Cianjur untuk melihat proses peternakannya. Uniknya, setiap tahun di Cianjur digelar kontes ayam pelung yang diikuti pecinta ayam dari wilayah Jawa Barat dan Jakarta.
Kata pelung berasal dari bahasa sunda Mawelung atau Melung yang artinya melengkung sesuai dengan bunyi kokok unggas super mahal ini.
"Harganya bisa sampai Rp 20 juta kalau dia juara kontes ayam pelung
Mantap yo... si nagor aja gak masuk tuh...
BalasHapuscie..cie juragan nagor nih...
Hapus